Pages

Thursday, May 30, 2013

KERJA LEMBUR, PERLUKAH?


Lembur bikin Penyakit

Lembur adalah sebuah kata yang cukup akrab di telinga para pegawai kantoran. Lembur bisa diartikan sebagai bentuk tambahan waktu untuk bekerja di kantor, kenapa harus ada lembur di kantor??biasanya itu dikarenakan tidak cukup waktu bekerja normal selama 8-9 jam untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Maka dari itu waktu kerja lembur bisa dimanfaatkan oleh para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaanya, karena selain pekerjaanya selesai, para karyawan pun mendapatkan upah lembur dari pihak kantor (kalau dapet yah).

That's it sekilas tentang lembur nya, tapi disini gue ga bakalan ngebahas melulu tentang lemburan, melainkan aktivitas kerja yang "overtime" atau melebihi waktu yang ditentukan perusahaan (biasanya 8-9 jam). Kebanyakan para karyawan kantoran melakukan lembur dikarenakan mereka belum menyelesaikan pekerjaanya, sehingga mereka bisa lembur sampai lebih dari 4 jam. Memang sih mereka dapat uang tambahan dari lemburan itu, tapi gue salah satu orang yang menolak aktivitas 'Per-Lemburan' (at least for now).

Gue ga setuju sama sistem kerja yang overtime, emang sih perusahaan ga nyuruh karyawan nya buat lembur tiap hari (pada saat-saat tertentu aja), dan yang lembur tuh emang dibayar. Tapi disini gue tekenin bahwa gue ga nyalahin perusahaan, justru gue mau menyoroti para karyawan nya sendiri, kenapa mereka harus lembur, dan kenapa mereka mau lembur??itu pertanyaan banget loh buat gue pribadi sebagai salah satu karyawan swasta yang ga pernah lembur (rekan yang lain sih pada lembur).

Kenapa???mungkin sebagian besar karyawan berpikir atau berpendapat kalau mereka lembur mereka bisa menyelesaikan pekerjaan mereka yang belum terselesaikan. Itu bukan alasan buat gue (kalau gue Bos nya yah), soalnya kenapa??jam kerja itu sudah ditentukan dan diatur selama 8 jam (rata-rata), kenapa diatur 8 jam, karena menurut penelitian (penelitian siapa yah??) 8 jam itu adalah waktu yang paling efektif untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaan kantor. That's mean lebih dari 8 jam otak dan body kita udah ga optimal lagi buat kerja, yang mana sama aja kaya kita buang-buang waktu dan tenaga kalau kita kerja overtime. Dan lagi (kalau gue bos nya yah) kalau ada pekerjaan yang ga selesai dalam waktu 8 jam itu berarti ada yang salah dengan karyawan tersebut (tidak berlaku bagi perusahaan-perusahaan tertentu), ngapain aja dia selama 8 jam??bisa kerja atau ga??kenapa jam kerja harus ditambah??

Oke lah semua orang punya target masing-masing untuk mencapai tujuanya, tapi gue tetep belum setuju sama sistem kerja yang overtime, mungkin mereka lembur karena pekerjaan untuk 1 minggu ingin di selesaikan dalam waktu 2-3 hari (make sense memang), tapi semua itu kan sudah ada target masing-masing, terus kalau kerjaan mereka bisa selesai dalam 2-3 hari, 4 hari berikutnya mereka bakalan bisa libur gitu??(ngarep). Ini cuma buat di inget aja sih, Inget, kita (pegawai kantoran) itu bekerja untuk memajukan perusahaan orang lain dan untuk menggapai karir kita sendiri (di dunia perkantoran), apakah tidak cukup pengabdian kita kepada perusahaan selama 8 jam sehari, 48 jam seminggu, 192 jam sebulan dan 2.304 jam setahun untuk bekerja??tidak adakah kegiatan lain selain bekerja di perusahaan??tidak adakah keluarga yang perlu kita perhatikan dan kita sayangi??tidak adakah teman yang bisa diajak nongkrong atau ngopi-ngopi??atau sebegitu ambisius nya kah anda??

Nevermind, kita lanjut ke pembahasan 'Kenapa karyawan mau lembuR'?. Mungkin sebagian besar orang yang bertipe karyawan beranggapan dengan mengambil lembur maka penghasilan mereka akan meningkat, mungkin sebagian nya lagi terpaksa mengambil lembur karena takut kena semprot atasan gara-gara kerjaanya belum beres. menurut gue kedua teori diatas bukanlah alasan yang tepat, soalnya kalau kita emang pengen punya uang tambahan, ya kita harus nyari ditempat lain. "jangan hanya mengandalkan satu lubang sumur bila kita ingin membuat sebuah danau". (sok sastrawan)

Ya...begitu deh menurut penerawangan mata batin gue mengenai Perlu atau Tidak kita lembur. kesimpulanya menurut gue, suatu pekerjaan itu hanya dikerjakan pada jam kerja saja, sisa nya bisa kita selesaikan besok atau lusa. soalnya masih banyak aspek kehidupan yang perlu diperhatikan selain bekerja. lagian juga kita kan cari uang buat diri kita dan orang-orang di sekeliling kita bukan?percuma kita cari uang tapi ga bisa dinikmatin barengan, yang ada malah sakit....rugi bandar kalau kaya begitu mah. CUKUP!!!



Writer : seorang karyawan swasta
Inspired by : Temen-temen sekantor dan tetangganya

Wednesday, May 29, 2013

Twitter : Follower or Following?

Zaman modern kaya sekarang ini, yang namanya teknologi tuh udah semakin maju dan ga ada matinya. Semakin hari ada aja teknologi yang bermunculan, mulai dari teknologi yang pernah jadi angan-angan di masa lalu, sampe teknologi termutakhir yang bahkan belum pernah sedikitpun kepikiran sama masyarakat awam.

Seiring dengan itu, sosialisasi antar manusia pun ikut terbawa arus teknologi. Sekarang buat ngobrol sama sahabat atau orang tua pun bisa dari jarak jauh, baik lewat Telepon, SMS, E-Mail, BBM, Atau socmed macem Facebook atau twitter. Nah, nama yang terakhir disebut itu lumayan booming juga nih di 3 tahun terakhir ini, dan bisa di bilang salah satu socmed penantang Facebook terbaik (gue sok tau aja sih).

Twitter adalah media sosial yang berbentuk Micro Blog, dimana untuk berteman (atau bertukar informasi) bisa melalui @ mention ataupun Direct Message, salah satu fitur lainya kita bisa memfolow (Following) teman,kerabat,ataupun media informasi agar bisa mendapatkan update terbaru dari orang yang kita follow. Sedangkan Followers adalah orang yang mengikuti perkembangan update kita. gue yakin, kalian semua udah pada ngerti gimana sih cara mainin (Game Kalee) Twitter. BUT!!!!that's not my point, let's straight to the point below.

Fungsi Follow dan Unfollow pada twitter seakan menjadi magnet untuk sebagian besar penggunanya. kebanyakan para pengguna twitter masa kini menilai sebuah akun twitter yang bagus itu dilihat dari jumlah followers nya, semakin banyak followers dari sebuah akun, maka dianggap semakin WOW akun tersebut. Padahal jumlah Followers kan ga ngejamin kualitas tweet seseorang yah. bisa aja banyak followers tapi doi ngetweet cuma seminggu sekali. apa manfaatnya coba??tidak menyebarkan pesan-pesan kebaikan melalui followers nya yang bejibun itu (apalah -_-). malah ada beberapa orang yang pake aplikasi buat nambahin followers sampe ratusan bahkan ribuan, tanpa diimbangi jumlah following nya yang mungkin ga cuma satu persen (paling banyak juga 30 akun yg di follow) dari jumlah followers nya.

Apa artinya coba jumlah followers banyak tanpa kita memfollow sesuatu yang berguna??justru menurut gue adanya media sosial seperti ini buat wadah bertukar informasi dengan cepat. Teori nya kalau kita following banyak akun berarti semakin banyak sumber informasi yang kita punya, tapi kalau cuma followers kita yang banyak (dengan sedikit following) maka sumber dan arus informasi yang kita dapat pun semakin sedikit, dan komunikasi pun cenderung berjalan satu arah (bener ga yah??). Lain masalah kalau akun tersebut milik artis atau institusi ataupun lembaga tertentu, jumlah following mereka mungkin cuma 1 atau 2, atau bahkan 0, but that's not a problem for something like them. Karena mereka adalah publik figur, panutan, sumber berita, sumber informasi yang sebetulnya kita cari di dunia maya ini.

Yah Ga heran juga sih di Indo banyak juga yang Artist Wannabe, pengen populer doang dan sebagainya. Tapi kan ga terlalu manfaat juga kalau banyak followers tapi kita sendiri KUDET (Kurang Update) gara-gara kekurangan informasi. coba deh telaah lebih jauh tentang esensi sebenarnya dari following dan followers pada twitter. Intinya banyak followers bukan berarti kamu famous dan banyak tau, imbangi lah segala sesuatunya biar informasi yang datang dan diberikan bisa seimbang satu sama lain.



writter : @___spAceMan___
Inspired by : salah satu akun twitter yang bukan siapa-siapa

Tuesday, May 28, 2013

Pempek 'Rama' yang Ramai

Weekend kemarin gue sama bini gue keliling-keliling kota Bandung buat cari angin, muter-muter sampe ga kerasa udah waktu jam makan siang aja. Kebeneran lagi lewat di jalan Pajajaran, langsung ke ingetan sama pempek Rama yang ada di jalan Rama (deket Istana Plaza), tanpa basa basi si kuning (motor gue) langsung gue belokin ke arah jalan Rama, 100 meter abis belok dari jalan Pajajaran terlihat lah Pempek Rama yang ramai nya minta ampun, beruntung gue masih kebagian tempat duduk karena emang rencana nya mau makan pempek sama es kacang merah di tempat.
Ngantri lumayan lama juga cuma buat pesen aja (pesen nya langsung di etalase makanan), tapi worth it lah menurut gue, soalnya di cuaca yang panas menyengat itu, es kacang merahnya bisa banget mecah dahaga. Es Kacang merah baru datang udah abis setengah mangkok aja. Siang itu gue pesen Pempek campur-campur isinya (gue ga begitu paham nama-nama Pempek) yang menurut gue menarik, dan emang bener lezatos.
Buat yang ga terlalu suka bau ikan yang menyengat, Pempek Rama ini very recommended deh, dijamin "Pecahh" rasanya. satu piring pempek di dampingi sama bihun dan timun. kuah nya seger dan ga terlalu asem, puokoke sedep. buat masalah harga menurut gue sih masih terjangkau yah, buat ukuran pempek harga Rp.14.000,-/porsi masih masuk akal dan emang sebanding sama rasanya.


selain pempek, ada juga menu-menu lainya, kaya Mie Celor, kerupuk kemplang, es Kacang Merah, es Campur dan datang aja sendiri kalau mau tau banget.
saran gue sih kalau mau datang kesini jangan pas weekend, soalnya suka penuh banget, kalau hari-hari biasa sih relatif yah. selamat mencoba.


Writer : Saya sendiri
inspired by : lidah yang butuh belaian

Monday, May 27, 2013

Balada Penyanyi Indonesia

"Nyanyi",mungkin suatu kegiatan yang hampir semua orang suka lakuin,bukan hanya penyanyi atau musisi,tapi juga para pejabat sampe tukang kerupuk keliling suka ngelakuinya. yah emang asyik sih kalau nyanyi-nyanyi,kadang tanpa sadar kita suka nyanyi-nyanyi sendiri di tempat umum bahkan di kamar mandi.
Emang ga ada batasan sih,siapapun boleh nyanyi-nyanyi,apalagi sekarang banyak banget tempat karaoke di kota-kota besar sampe ke pelosok,dari karaoke keluarga sampe karaoke yang bikin nafsu (you know lah). Suara jelek ataupun fals ga jadi masalah buat sekedar nyanyi-nyanyi santai,tapi hal tersebut haram hukum nya buat penyanyi profesional. Masa iya penyanyi profesional nyanyi nya jelek atau fals.
Eitss, emang bener penyanyi profesional harus bersuara merdu dan ga fals, tapi di industri musik tanah air ini hal tersebut seakan sudah lumrah, profesionalitas mereka sebagai penyanyi kadang sudah di nomer duakan. suara fals masih oke lah selama itu dalam tingkatan wajar (kecuali Iwan fals & Doel Sumbang yah), tapi tingkah laku para penyanyi sekarang terkadang sangat menggelikan, masa iya lagi nyanyi bisa ketawa-ketawa, dibayar mahal yang nyanyi malah penonton (nyodorin mic ke penonton). kita ambil contoh, ada beberapa penyanyi yang di undang ke acara talkshow atau acara promo single (acara yang banyak alay nya itu loh), lagi nyanyi tiba-tiba host nya joged-joged sambil godain penyanyi nya, eh yang lucu apa coba, bukan host nya yang bikin lucu, tapi penyanyi nya yang malah berenti nyanyi dan malah ketawa-ketawa (pake Mic pula) ngetawain tingkah pola si host nya yang sebenernya sih ga lucu-lucu amet. Ada juga beberapa penyanyi (bahkan sebagian besar) yang pas manggung malah makan gaji buta dengan nyodorin Mic ke penonton sepanjang lagu (doi nyanyi paling cuma 1 bait doang), dimana etika sebagai penyanyi profesional nya coba???.
Orang-orang bayar mahal buat "NontoN" konser (inget yah,"NontoN") bukan buat liat tingkah laku konyol si penyanyi diatas panggung dengan seringnya menyodor-nyodorkan Mic ke arah penonton, inget hiburan musik memang bukan semata mendengarkan,tapi juga melihat performance para pelaku seni nya. tapi tetap yang menjadi fokus utama dalam musik adalah kegiatan mendengarkan lagu tersebut, baru kemudian menyaksikan pertunjukanya (jangan dibalik,ini bukan sandiwara). Jadi aneh memang, yang utama seakan jadi ga penting, yang ga penting malah diutamain (time to say "HuffT").
Menyodorkan Mic kearah penonton memang bagus buat interaksi (namanya juga konser), tapi kalau semua baitnya yang nyanyi malah penonton kan jadi aneh, kenapa ga bikin konser penonton aja, yang nontonya si artis nya itu. ada lagi penyanyi-penyanyi dadakan yang bikin kuping gue panas banget sampe-sampe gue suka emosi kalau dengerin mereka nyanyi. Masalahnya itu ga semua artis sinetron atau artis yang lagi naik daun bisa nyanyi dengan baik dan benar, tapi mereka dipaksain buat bikin single dan meraup untung dengan sistem aji mumpung. Ga malu apa yah nyanyi dengan suara jelek dan pas-pasan, PeDe sih harus, tapi tau diri juga WAJIB. Oalahh mau jadi apa industri musik negri ini kalau dibiarin terus kaya gini, kualitas para penyanyi profesional pada era sebelumnya seakan lenyap di telan bumi, dan yang nongol malah orang-orang yang ga layak tampil di panggung musik.
Kecewa sih, tapi yah ini lah hidup, dikuasai oleh orang-orang yang sebetulnya diktator pada bidangnya, mereka bukan idealis, tapi diktator yang selalu memaksakan kehendak mereka agar jadi sesuatu yang mereka mau. Industri ini menjadi begini bukan lah salah para penyanyi/musisi nya, sebagian besar kesalahan harus dilimpahkan ke tangan para produser dan pihak Label, karena ditangan mereka lah roda industri musik ini berjalan. Tapi ya tetep yah si musisi nya juga harusnya sadar diri dan sedikit mempertahankan ego mereka dan idealismenya agar dunia musik nasional ini ga carut marut.




Writer: @___spAceMan___
inspired by : Para Alay di acara musik pagi

Friday, May 24, 2013

Teori Mainstream & Anti Mainstream Indo

pic for Anti Mainstream

Suatu kehidupan sudah barang tentu punya sebuah gaya hidup (mudah-mudahan bener), dari zaman ke zaman, dari suatu generasi ke generasi lainya selalu saja datang silih berganti gaya hidup tertentu yang bisa mencerminkan kehidupan pada masa tersebut. contoh, pada zaman batu, mungkin (ini kemungkinan yah) masyarakatnya punya gaya hidup berburu, maka dari itu pakaian dari kulit binatang beserta bulu nya bisa menjadi trend fashion dan gaya hidup masyarakat pada saat itu. cara mereka makan pun perlu disoroti, mungkin (ini kemungkinan lagi yah), pada zaman batu makan diatas piring menggunakan sendok dan garpu itu belum ada, atau bahkan dianggap kuno (karena 'MungkiN' mereka lebih canggih -_-), mungkin pada saat itu makan langsung seekor kambing di kandang kambing nya itu sendiri dianggap keren dan sudah menjadi gaya hidup.
Lain lagi di era 70-an, dimana pada masa itu terkenal sekali dengan sebutan flower generation nya, gue pribadi sih ga pernah tau deskripsi asli dari flower generation, tapi katanya sih di zaman itu narkotika menjadi sebuah gaya hidup, celana CutBray juga jadi trend fashion, musik hard rock jadi top chart, dan the beatles(mudah-mudahan ga salah tulis) jadi grup musik paling dipuja di seluruh dunia. kebayangkan gaya hidup di taun 70-an??(cari referensi dan bayangin sendiri).
Nah ini dia, yang mendasari gue pengen "nyap-nyap", hal-hal tersebut diatas menjadi sebuah tren pada zaman nya, yang mana hampir 89% penduduk bumi pada saat itu melakukan hal tersebut, hal tersebut menjadi sesuatu yang Mainstream pada saat itu, dan yang tidak mengikuti arus disebut Kuno (bukan Anti Mainstream). Nah kata-kata  Mainstream itu yang sedikit banyak mengusik bagian jiwa gue, apa sih Mainstream??kebeneran banget kata tersebut lagi ngetrend dan sering dipake di Indo sekarang ini.
Oke kita mulai dengan pengertian Mainstream.
Mainstream adalah................, gue juga ga tau arti Mainstream secara harfiah tuh apa, cuma kalau liat di kamus sih artinya arus utama (main=utama,stream=arus), dan menurut beberapa orang dan sumber sih ada yang bilang mainstream itu, 'UmuM', 'BiasA', 'PopuleR', 'Banyak ditirU', 'bahkan mungkin ada yang beranggapan tidak kreatif' atau 'MembosankaN'. tapi menurut akal dan naluri gue pribadi sih pengertian dari mainstream tersebut adalah sesuai dengan apa yang udah gue jabarkan di dua paragraf awal artikel ini.
"Mainstream adalah sebuah trend pada suatu Era, Baik itu trend berpakaian, gaya bahasa, Cara bersosialisasi, gaya rambut, selera musik, makanan dan lain-lain yang berhubungan dengan gaya hidup manusia dan banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat nya" ;"@___spAceMan___ "
itu pengertian menurut gue sih, jadi apa-apa yang menjadi trend dan diikuti oleh sebagian besar masyarakat maka hal tersebut bisa dibilang mainstream. kaya zaman kemarin ini sempet ngetrend celana jeans yang skinny dipake sama cowo, sempet banyak juga peminat nya (termasuk gue salah satunya -_-), nah itu masuk lah ke kategori mainstream (menurut gue yah), beda lagi hal kalau masalah makan pake sendok/tangan. makan pake sendok/tangan itu ga bisa disebut hal yang mainstream, makan pake sendok/tangan itu adalah suatu kebiasaan atau budaya bukan suatu hal yang ngetrend pada saat atau zaman tertentu. tapi kalau makan beralaskan daun pisang, piring seng, piring lebar, atau piring keramik itu bisa di bilang salah satu hal yang mainstream karena alas-alas tersebut memang dinamis mengikuti perkembangan zaman.
Oke, cukup pengertian sekilas mengenai Mainstream nya, ada satu hal lagi yang mengusik hati dan perasaan gue, yaitu penggunaan kata "Anti-mainstreaM", kata yang tiba-tiba 'booming' dan sering diucapkan oleh orang-orang zaman sekarang, yang menilai tentang gaya hidup, gaya bahasa, gaya berpakaian,dll. yang diluar dari kebiasaan orang lainya (harusnya sih begitu). pengertian dari anti-mainstream itu sendiri (lagi-lagi) gue juga ga tau pengertianya secara harfiah.
"Anti-Mainstream adalah perilaku menolak/melawan arus trend yang sedang banyak digemari oleh sebagian besar kalangan masyarakat pada suatu tempat,waktu dan kondisi". "@___spAceMan___"
dengan kata lain,orang-orang yang anti-mainstream selalu mencoba segala sesuatu diluar dari kebiasaan yang sedang nge-trend pada saat itu (bisa dibilang nyentrik kali yah). nah itulah kenapa banyak orang yang bilang suatu hal yang mainstream (umum/nge-trend) itu hal yang biasa, sedangkan anti-mainstream bisa dibilang sebagai sisi kreatif,kritis,dan inovatif dari Mainstream itu sendiri (dan itu dianggap luar biasa). menurut pandangan gue pribadi sih, baik mainstream maupun anti-mainstream itu hanya dua hal yang saling bersebrangan/berlawanan, seperti halnya Pria dan Wanita, yang artinya tidak akan ada anti-mainstream tanpa adanya mainstream.
Nah yang bikin gue cemas (sok cemas) tentang pengertian orang-orang tentang mainstream dan anti-mainstream ini adalah sebagian orang pada zaman sekarang ini (khususnya kawula muda-_-) menganggap suatu hal yang mainstream pada saat ini sebagai suatu hal yang tidak menarik,membosankan,kuno, dan biasa aja. sedangkan anti-mainstream bagi mereka merupakan suatu hal yang mewakili jiwa mereka yang kreatif,inovatif,produktif dan kritis. Padahal kalau kita kaji lebih dalam tentang pernyataan anak-anak muda ini mengenai mainstream dan anti-mainstream versi mereka, maka akan muncul suatu teori yang 'konyol' bila kita merunut pada pengertian mainstream dan anti-mainstream karangan gue, mari kita simak.
Beralih ke beberapa paragraf sebelumnya, bahwasanya pengertian Mainstream menurut gue adalah  sebuah trend pada suatu Era, Baik itu trend berpakaian, gaya bahasa, Cara bersosialisasi, gaya rambut, selera musik, makanan dan lain-lain yang berhubungan dengan gaya hidup manusia dan banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat nya, sedangkan pengertian anti mainstream (masih) menurut gue adalah  perilaku menolak/melawan arus trend yang sedang banyak digemari oleh sebagian besar kalangan masyarakat pada suatu tempat,waktu dan kondisi. Jadi logika nya bila sebagian Besar  kalangan masyarakat menilai suatu hal sebagai anti-mainstream, maka dengan sendirinya si anti-mainstream itu akan berubah menjadi si mainstream, karena apa??karena teori gue mengenai pengertian mainstream adalah demikian (coba baca lagi pengertian mainstream diatas!!!). dan kenyataanya banyak sekali masyarakat yang menyebut dirinya anti-mainstream karena tidak mau dianggap orang yang biasa-biasa saja (dengan menjadi mainstream), tapi dikarenakan banyaknya kalangan masyarakat yang tidak mau menjadi biasa-biasa saja (ingin menjadi anti-mainstream), maka dengan sendirinya pengertian akan mainstream menurut saya tadi akan berlaku, dan anti-mainstream yang di maksud otomatis berubah menjadi mainstream karena hal tersebut sudah banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat nya!!!.
kita ambil contoh mudah nya saja, tapi ini bukan tentang mainstream atau anti-mainstream (ingat contoh ini bukan tentang mainstream atau anti-mainstream). tapi teori berbalik dari suatu hal di dunia fana ini (`-_-). contoh usaha rumah makan pada suatu daerah yang ga terlalu rame cuma berpenduduk 100 orang, dulunya di daerah tersebut cuma ada 1 rumah makan yang enak dan inovatif (makananya western,otomatis doi anti-mainstream tuh), awalnya penduduk setempat memandang sebelah mata sama rumah makan tersebut. setelah satu tahun jalan, barulah keliatan kesuksesan RM tersebut, banyak pengunjung dari luar daerah dan penduduk lokal. melihat kesuksesan tersebut banyak penduduk lain yang melihat peluang usaha Rumah Makan sebagai peluang yang menjanjikan, maka dari itu 10 orang warga lainya ikut mendirikan RM makan yang serupa, dan sama-sama mendulang kesuksesan.
Penduduk lain yang belum punya usaha pun berpikiran sama dan mulai beralih ke bisnis RM yang serupa, sebanyak 20 orang lainya membuat usaha RM dalam satu daerah tersebut, setiap 3 bulan pemilik usaha RM ini terus bertambah dengan jumlah 10 orang per 3 bulan, maka dalam waktu satu tahun sudah ada 71 orang yang memiliki usaha serupa, yang mana usaha tersebut sudah tidak bisa dibilang inovatif lagi karena sudah banyak pengguna yang terbawa arus (PAHAM!!!).
Jadi pesan dari gue pribadi sih, ga usahlah dibikin pusing antara Mainstream dan Anti-Mainstream, soalnya kalau pake teori gue tentang mainstream dan anti-mainstream, segalanya itu bisa berbalik. yang tadinya mainstream akan menjadi anti-mainstream,begitu pula sebaliknya. Bikin suatu hal yang benar-benar inovatif bila ingin keluar dari kebiasaan, tapi gue pribadi ga nyebut suatu yang inovatif itu dengan anti mainstream, karena anti-mainstream hanya lawan kata dari mainstream, gue nyebut inovasi,kreasi, dan masa transisi dengan sebutan 'Cutting edgE', karena menurut gue sesuatu yang memotong jalur itu adalah luar biasa.
NeverMind, nanti lagi gue bahas si 'Cutting edgE' ini. buat si Mainstream dan si Anti-Mainstream saya cukupkan sekian dan terima kasih. bila ada penyanggahan atau persetujuan please comment in the box below (sok-sok'an basa linggis).




Writer : Gue yang Mainstream
inspired by : Fenomena kawula muda (`-_-)
Pesan : "Jadilah diri anda sendiri apabila anda paham apa keinginan anda sendiri"

Tuesday, May 21, 2013

Teori Jalan Rusak

Jalan raya merupakan sarana umum yang paling sering digunakan,bukan cuma di Indo,tapi juga di seluruh dunia memang sering dipakai.Negara-negara maju kaya Amrik,Inggris,Jepang dll, sangat memperhatikan sarana umum yang satu ini,bukan aja karena banyak yg pake,tapi juga memang jadi akses utama bagi masyarakat dalam beraktifitas.
Kualitas jalan di negara-negara maju gak usah diragukan lagi,karena jangankan lubang,jalan bergelombang pun mungkin akan sangat sulit ditemui. Negara maju sangat mengutamakan kualitas jalan,karena jalan raya menjadi salah satu faktor penggerak roda perekonomian.
Oke,sekarang kita bandingkan sama jalan-jalan yang ada di negara-negara berkembang,terutama indonesia.negara berkembang seharusnya menjadi negara yang mendukung proses perekonomian mulai dari proses produksi,distribusi,hingga penjualan. Nah dalam proses distribusi ini peranan jalan raya sangat berpengaruh, karena kebanyakan proses distribusi produk di Indonesia masih menggunakan jalur darat, yaitu jalan raya. bayangkan kalau ga ada jalan raya di negeri tercinta ini??gimana caranya produk-produk hasil karya anak negri bisa sampai ke tangan konsumen, masih untung Indonesia punya jalan raya (yah walaupun belum layak dibilang jalan raya) dengan segala kekuranganya.
Merujuk dari situ,mari kita bahas tentang jalan raya,kualitas jalan,dan siapa yang bertanggung jawab buat ini semua. pertama-tama jalan raya di Indonesia sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun lamanya (gue ga tau pasti kapan mulai adanya), bahkan dari mulai zaman Belanda dan Jepang pun sudah ada jalan raya, dan kemungkinan besar para penjajah menciptakan jalan raya tersebut bukan untuk membangun Indonesia, tapi untuk akses perekonomian mereka dan kepentingan mereka sendiri. Masih banyak jalanan bekas peninggalan Belanda yang sampai sekarang belum mendapatkan sentuhan ulang para kontraktor pembangun jalan,kenapa??karena jalanan peninggalan Belanda yang telah berpuluh-puluh tahun lamanya dibangun itu sampai sekarang belum mengalami kerusakan yang berarti, dengan kata lain,kualitas jalanan yang dibangun pada masa Belanda itu sangatlah baik sekali.
Mari kita Bandingkan dengan Jalanan pada masa sekarang, yang harusnya sudah memiliki teknologi yang lebih baik dalam pembuatanya. jalanan pada masa sekarang menggunakan aspal bahkan beton agar bisa kuat, mulus dan awet, pada kenyataanya tidak ada satu poin pun yang benar dari pernyataan tersebut. dikarenakan apa??ini dikarenakan bukan lah teknologi pembuatan jalan yang diperbaharui oleh orang-orang pintar masa kini, melainkan teknologi mendapatkan untung yang sebesar-besarnya yang terus digali. maka dari itu tidak perlu heran,tidak perlu bingung dan tidak perlu terperangah dengan fenomena seperti ini, karena perihal lipat melipat uang orang sini lah jagoanya.
Tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi di masa mendatang, tanpa memikirkan nasib rakyat lainya, tanpa memikirkan para pembayar pajak, dan tanpa memikirkan 'KorbaN' hasil jalanan yang mereka buat, para kontraktor jalanan ini nampaknya "ti'is" aja bikin jalan dengan kualitas sangat rendah, yang hanya tahan dalam hitungan 1-3 bulan saja.
Oke,mungkin bukan sepenuhnya tanggung jawab para kontraktor jalanan,kenapa?dikarenakan proyek pembuatan jalan di Indo kebanyakan adalah hasil lelang tender dari para pemerintah daerah ataupun pusat, dengan kata lain...emmm...you know lah para pejabat kita kelakuanya kaya gimana,banyak yang suka minta jatah sama kontraktor yang pengen menangin tender jalanan, jadi ga usah heran kalau jalanan yang awalnya punya budget produksi sekitar 10M, menyusut drastis jadi 3M sajah. Bayangkan,kemana larinya 7M itu??larinya ya sekitar 5M ke para pejabat pemerintahan,2M nya lagi buat untung si kontraktor kali yah.
Oalaahh birokrasi kompleks memang,terlalu berbelit, dan terlalu banyak tikungan,maka ga heran kalau banyak yang jatoh di dalam birokrasi ini. kembali ke jalanan, jadi siapa sebenernya yang bertanggung jawab sama kerusakan jalan di Indo ini, jawaban nya klasik memang, yang bertanggung jawab ya kita semua selaku warga negara Indonesia, yang harus menjaga dan melestarikan jalanan yang ada di depan kita, dengan cara melaporkan atau bertindak ketika melihat jalanan ada yang rusak agar tidak jatuh korban.
Kira-kira setuju ga kalau kita semua yang harus bertanggung jawab terhadap jalan rusak??kalau gue sih setuju,Kenapa??karena yang make jalan tiap hari kan kita-kita juga,bener ga?Bener aja lah. tapi kalau masalah siapa yang patut disalahkan,menurut gue ya bukan kita sebagai masyarakat yang harus disalahin,melainkan para pemberi tender yang korup,kontraktor,kuli pembuat jalan,tukang aspal,penyewa alat berat,tukang ngaduk,tukang nasi yang disebelahnya, dan tukang-tukang lainya di sekitar proyek pembuatan jalan,termasuk tukang balon dan mainan anak yang selalu ada kalau ada keramaian (yang ditebelin tersangka yang sebenernya,menurut gue sih).
oke gitu aja kali yah pembahasan soal jalanan yang ga jelas di Indo ini,kalau ada ketidaksesuaian mohon baca Intro blog ini terlebih dahulu.SEKIAN

Writer : Me,My Self and someone from the Outer Space
Inspired by : Jalanan bolong dan bergelombang di Jawa Barat
Pesan & Kesan : berhati-hatilah dalam berkendara, menyebalkan

Wednesday, May 15, 2013

Intro Spaceman Theory

Sebelum memulai blog ini ada baiknya kalian semua baca intro ini terlebih dahulu, agar nantinya tidak ada yang tersesat oleh teori-teori atau pendapat-pendapat yang gue kasih. sebenernya blog ini dibuat karena lumayan banyak unek-unek dan teori-teori gue pribadi tentang berbagai aspek kehidupan, 'such as politik, dunia pendidikan, kehidupan pribadi, percintaan, seks, pergaulan, agama, dan semua yang pernah dan akan kalian alami semasa hidup.
Oke, mungkin sebagian besar isi dari blog ini bakalan berisi tentang suatu tulisan yang "semau Gue", tapi gue yakin mungkin nantinya ada satu atau dua tulisan yang bakalan ngena ke salah satu moment hidup kalian, yah it's depend on you how to slice it a part' pilah mana yang baik dan mana yang kurang baik nya. intinya gue ga bakalan menyesatkan, gue cuma memberi masukan dan menumpahkan unek-unek serta berbagi pengalaman.
Gue bukan orang pinter sih (kuliah aja 6 taun baru lulus), tapi karena gue ngerasa ga pinter gue jadi ga ragu buat nanya sesuatu yang gue gak tau, dan dari sesuatu yang gue gak  tau itu selalu muncul pendapat-pendapat dan teori mengenai suatu hal tersebut. Gak berarti bener sih, cuma seenggaknya teori-teori tersebut bisa mewakili pendapat gue dan beberapa temen-temen gue.
Maka dari itu, semua tulisan yang gue buat disini gak perlu dianggap terlalu serius ataupun membenarkan, karena gue yakin seyakin-yakinya bahwa pendapat setiap orang itu berbeda-beda, tapi gue juga yakin seyakin-yakinya bahwa dari setiap perbedaan itu ada satu atau dua orang yang beranggapan sama dan memiliki pendapat yang sama tentang suatu hal.
That's all i wanna say, mungkin bisa sedikit ngenalin apa yang udah dan bakalan gue tulis di blog ini nantinya. dan gue gak ngebatesin siapapun untuk dapat berkomentar, berargumen atau bahkan mencemooh apa yang gue tulis disini. yang penting gue berusaha respect sama reader blog ini, dan have a good life.

Writer : Dionx Rowley
Alias : spAceMan
Location : 210 Miles near the Sun
Type : 'Conceptor', 'Creator', 'Predator'.
Blood Type : A++
Quote : life is so simple, just keep breathing