Jalan raya merupakan sarana umum yang paling sering digunakan,bukan cuma di Indo,tapi juga di seluruh dunia memang sering dipakai.Negara-negara maju kaya Amrik,Inggris,Jepang dll, sangat memperhatikan sarana umum yang satu ini,bukan aja karena banyak yg pake,tapi juga memang jadi akses utama bagi masyarakat dalam beraktifitas.
Kualitas jalan di negara-negara maju gak usah diragukan lagi,karena jangankan lubang,jalan bergelombang pun mungkin akan sangat sulit ditemui. Negara maju sangat mengutamakan kualitas jalan,karena jalan raya menjadi salah satu faktor penggerak roda perekonomian.
Oke,sekarang kita bandingkan sama jalan-jalan yang ada di negara-negara berkembang,terutama indonesia.negara berkembang seharusnya menjadi negara yang mendukung proses perekonomian mulai dari proses produksi,distribusi,hingga penjualan. Nah dalam proses distribusi ini peranan jalan raya sangat berpengaruh, karena kebanyakan proses distribusi produk di Indonesia masih menggunakan jalur darat, yaitu jalan raya. bayangkan kalau ga ada jalan raya di negeri tercinta ini??gimana caranya produk-produk hasil karya anak negri bisa sampai ke tangan konsumen, masih untung Indonesia punya jalan raya (yah walaupun belum layak dibilang jalan raya) dengan segala kekuranganya.
Merujuk dari situ,mari kita bahas tentang jalan raya,kualitas jalan,dan siapa yang bertanggung jawab buat ini semua. pertama-tama jalan raya di Indonesia sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun lamanya (gue ga tau pasti kapan mulai adanya), bahkan dari mulai zaman Belanda dan Jepang pun sudah ada jalan raya, dan kemungkinan besar para penjajah menciptakan jalan raya tersebut bukan untuk membangun Indonesia, tapi untuk akses perekonomian mereka dan kepentingan mereka sendiri. Masih banyak jalanan bekas peninggalan Belanda yang sampai sekarang belum mendapatkan sentuhan ulang para kontraktor pembangun jalan,kenapa??karena jalanan peninggalan Belanda yang telah berpuluh-puluh tahun lamanya dibangun itu sampai sekarang belum mengalami kerusakan yang berarti, dengan kata lain,kualitas jalanan yang dibangun pada masa Belanda itu sangatlah baik sekali.
Mari kita Bandingkan dengan Jalanan pada masa sekarang, yang harusnya sudah memiliki teknologi yang lebih baik dalam pembuatanya. jalanan pada masa sekarang menggunakan aspal bahkan beton agar bisa kuat, mulus dan awet, pada kenyataanya tidak ada satu poin pun yang benar dari pernyataan tersebut. dikarenakan apa??ini dikarenakan bukan lah teknologi pembuatan jalan yang diperbaharui oleh orang-orang pintar masa kini, melainkan teknologi mendapatkan untung yang sebesar-besarnya yang terus digali. maka dari itu tidak perlu heran,tidak perlu bingung dan tidak perlu terperangah dengan fenomena seperti ini, karena perihal lipat melipat uang orang sini lah jagoanya.
Tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi di masa mendatang, tanpa memikirkan nasib rakyat lainya, tanpa memikirkan para pembayar pajak, dan tanpa memikirkan 'KorbaN' hasil jalanan yang mereka buat, para kontraktor jalanan ini nampaknya "ti'is" aja bikin jalan dengan kualitas sangat rendah, yang hanya tahan dalam hitungan 1-3 bulan saja.
Oke,mungkin bukan sepenuhnya tanggung jawab para kontraktor jalanan,kenapa?dikarenakan proyek pembuatan jalan di Indo kebanyakan adalah hasil lelang tender dari para pemerintah daerah ataupun pusat, dengan kata lain...emmm...you know lah para pejabat kita kelakuanya kaya gimana,banyak yang suka minta jatah sama kontraktor yang pengen menangin tender jalanan, jadi ga usah heran kalau jalanan yang awalnya punya budget produksi sekitar 10M, menyusut drastis jadi 3M sajah. Bayangkan,kemana larinya 7M itu??larinya ya sekitar 5M ke para pejabat pemerintahan,2M nya lagi buat untung si kontraktor kali yah.
Oalaahh birokrasi kompleks memang,terlalu berbelit, dan terlalu banyak tikungan,maka ga heran kalau banyak yang jatoh di dalam birokrasi ini. kembali ke jalanan, jadi siapa sebenernya yang bertanggung jawab sama kerusakan jalan di Indo ini, jawaban nya klasik memang, yang bertanggung jawab ya kita semua selaku warga negara Indonesia, yang harus menjaga dan melestarikan jalanan yang ada di depan kita, dengan cara melaporkan atau bertindak ketika melihat jalanan ada yang rusak agar tidak jatuh korban.
Kira-kira setuju ga kalau kita semua yang harus bertanggung jawab terhadap jalan rusak??kalau gue sih setuju,Kenapa??karena yang make jalan tiap hari kan kita-kita juga,bener ga?Bener aja lah. tapi kalau masalah siapa yang patut disalahkan,menurut gue ya bukan kita sebagai masyarakat yang harus disalahin,melainkan para pemberi tender yang korup,kontraktor,kuli pembuat jalan,tukang aspal,penyewa alat berat,tukang ngaduk,tukang nasi yang disebelahnya, dan tukang-tukang lainya di sekitar proyek pembuatan jalan,termasuk tukang balon dan mainan anak yang selalu ada kalau ada keramaian (yang ditebelin tersangka yang sebenernya,menurut gue sih).
oke gitu aja kali yah pembahasan soal jalanan yang ga jelas di Indo ini,kalau ada ketidaksesuaian mohon baca Intro blog ini terlebih dahulu.SEKIAN
Writer : Me,My Self and someone from the Outer Space
Inspired by : Jalanan bolong dan bergelombang di Jawa Barat
Pesan & Kesan : berhati-hatilah dalam berkendara, menyebalkan
No comments:
Post a Comment